Selasa, 02 Februari 2010

GHOZWUL FIKR




1. HAKEKAT GHOZWUL FIKRI (SERANGAN PEMIKIRAN)
• Ketidak ridhoan yahudi dan Nasrani (2:120)
• Mereka memerangi islam selama 24 jam (2:217)
• Invasi pemikiran (3:100)
• Serangan pemikiran = serangan terhadap aqidah
• Tahapan ghozwul fikri
• Sarana ghozwul fikri : Buku, majalah, Koran, TV, radio, hiburan, Film.

2. DAMPAK GHOZWUL FIKRI
• Jauh dari Al-Qur’an dan sunnah (25:30)
• Berpecah belah (3:102, 31:32)
• Inferior (rendah diri) (3:139, 63:8)
• Taqlid buta (17:36)
• Aplikasi sektoral nilai-nilai Islam (2:85)

Topik-topik Kajian Keislaman

TOPIK-TOPIK KAJIAN KEISLAMAN

1. JALAN MENUJU IMAN
• Memahami pandangan hidup Tauhid
• Sikap kita :
 Terhadap Allah … sebagai hamba 51:56
 Terhadap manusia … bermu’alamah 3:112, 49:13
 Terhadap alam … sebagai khalifah 2:30, 4:36, 3:112
• Iman dasar segala amal (16:97, 18:103-105, 24:39)

2. JANJI ALLAH KEPADA ORANG-ORANG YANG BERIMAN
• Ditolong atas musuh-musuh mereka (30:47)
• Dibela atas gangguan musuh (22:38)
• Diberi kekuasaan di muka bumi (24:55)
• Diberkahi dan memiliki izzah (kemuliaan) (7:96, 8:63)
• Kehidupan yang baik (16:97)

3. HAL-HAL YANG MERUSAK IMAN
• Syirik, Nifaq, jahil
• Kufr, nifaq, riya, zholim (39:65, 4:142-143;145, 2:8-10, 9:67, 33:72, 7:146)

4. FLUKTUASI IMAN
• Hal-hal yang meningkatkan iman (ibadah) (3:190-191, 18:13)
• Hal-hal yang menurunkan iman (ma’shiyah) (83:4)
Hadits Rasulullah Saw :
“ Iman itu naik dan turun, maka perbaharuilah Iman kalian dengan Lailahaillallah”

Hadits :

“sesungguhnya jika seseorang mu’min berbuat sebuah dosa, maka terjadilah dihatinya satu bintik hitam. Jika ia bertaubat, dan meninggalkan amal buruk itu dan beristighfar maka bersihlah kembali hatinya. Jia tidak bertobat) bertambah terus amal jahatnya, maka bertambah banyaklah titik-titik hitam tadi sehingga tertutup hatinya. Itulah Ron (warna hitam yang merata) yang Allah sebutkan ddalam al-Qur’an (ada di 83:14)

5. KONSEKUENSI IMAN
• Iman pada allah sebagai Illah
• Ingkar pada thoghut (2:256, 16:36)
• Ma’na Illah dan thoghut (47:19, 39:16-18)

Illah : Sesuatu yang dicondongi oelh hati dengan dicintai, ditakuti, diharapkan dan sejenisnya (ibn. Taymiyyah)


Thoghut : Segala sesuatu yang diibadati selain Allah (ibn. Taymiyyah)

6. BENTUK-BENTUK THOGHUT
(Tuhan bathil)
• Jin (72:6)
• Harta (7:191:194:195)
• Manusia (9:31, 3:64)
• Hawa nafsu (25:43, 45:23)
• Aturan selain dari aturan Allah (7:54, 4:60-61)
• Batu, hewan bintang, matahari (7:179, 2:30)

7. MA’NA DAN HAKEKAT IMAN
• Dibenarkan oleh hati (13:28)
• Diucapkan dengan lisan
• Diamalkan dalam bentuk perbuatan (9:106)
• Lahirlah jiwa istiqomah (41:30)
Hadits dari Ibnu Hibban :

“Iman ialah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan rukun-rukunnya”

8. BUAH IMAN DAN ISTIQOMAH
• Ayat pokok (41:30)
• Berani (tidak pernah takut) kecuali pada Allah
• Tentram (13:28)
• Optimisme (dijanjikan syurga) yang tinggi (41:30)

9. AMAL DAN JIHAD TANDA BUKTI IMAN
• Ciri-ciri orang beriman (49:15, 8:2;3)
• Berjihad syarat masuk syurga (3:142)
• Allah telah membeli dari orang-orang beriman nyawa dan hartanya (9:111, 61:10;11)
• Mempersiapkan diri untuk berjihad ((8:60)

10. PENGERTIAN LAAILAHAILLALLAH
• Laakholiqu illaLlah (2:21)
Tidak ada pencipta kecuali Allah
• Laaraziqo illaLlah (2:22)
Tidak ada pemberi rizki kecuali Allah
• Laamalika illaLlah (3:26-27)
Tidak ada pemilik kecuali Allah
• Laahakima illaLlah (51:56)
Tidak ada yang berhak membuat hukum kecuali Allah
• Laama’buda illaLlah
Tidak ada yang boleh diibadai kecuali Allah
• Laa Ghoyatu illaLlah (94:8)
Tidak ada tujuan kecuali kepada Allah

11. PENGARUH LAAILAH-ILLALLAH DALAM PEMBINA UMMAT
• Al-hurriyah (kemerdekaan)
• Al-Izzah 9kemuliaan, prestige) (63:8)
• Al-ithmi’nan (Ketenangan) (13:28)
• Al-amn (keamanan) (24:55)
• At-tafaaul (kebaikan) 7:96
• Asy-syaja’ah (keberanian) (41:30)
• As-sa’aadah (kebahagiaan)

12. HASIL PEMAHAMAN TERHADAP LAAILAHA-ILLALLAH
• Allah satu-satunya yang dicintai (2:165)
• Allah satu-satunya sumber motivasi (6:162)
• Allah satu-satunya penguasa yang dita’ati (8:46)
• Allah satu-satunya ilah yang abadi (51:56)

13. TAQDIR DAN OPTIMISME DALAM KAHIDUPAN MU’MIN
Berbaik sangka pada Allah (57:22-23, 48:6)
• Shabar atas musibah
• Syukur atas ni’mat (16:114, 2:172, 14:7, 2:155-156, 14:7, 27:19)

14. RAHASIA-RAHASIA YANG HANYA ALLAH YANG TAHU 31:34
• Sa’ah (hari kiamat)
• Menurunkan hujan (2:22)
• Rahasia rahim
• Urusan yang akan datang
• Kapan seseorang mati (6:2)

15. PENGAWASAN DAN KEADILAN ALLAH
• Pengawasan dan dukungan malaikat (50:16-18)
• Gambaran Qur’an tentang hari kiamat (99:1-8, 101:1-11)
• Penggolongan manusia di hari kiamat (39:71-75)

16. JALAN MENCINTAI ALLAH
• Tadabbur Qur’an (4:82)
• Tafakkur Alam (3:190-191)
• Simpati pada Allah
• Cinta pada Allah (2:165, 3:31, 5:54)

17. CIRI-CIRI ULIL-ALBAB
• Dzikir (berdiri, duduk, berbaring) (3:190-191)
• Tafakkur (Alam, diri, masyarakat) (23:12-24)
• Minta ampun (3:133)

18. KAUM PENDUSTA
• Akibat yang menimpa kaum pendusta (3:137, 7:96)
• Kaum pendusta dalam Al-Qur’an (Aad, Tsamud, Fir’aun, bani Israil)
• Ciri-ciri pendusta (6:34, 9:107)
• Mereka mendustakan hati pembalasan (6:29)
• Pendusta agama (107:1-7)

19. AL-QUR’AN KONSEPSI HIDUP DAN AR-RASUL TELADAN HIDUP
• Karakteristik Al-Qur’an (hudan, furqon, rahmah, syifa’, minhaj) (2:185, 3:138, 10:57)
• Rasul sebagai satu-satunya teladan ummat (33:21)
• Sikap gfenerasi pertama terhadap Qur’an dan Rasul (17:106-107, 32:15)

20. USWATUN HASANAH
Ciri-ciri orang yang ber-uswah kepada rasulullah SAW :
• Al-mahabbah (mencintai) (9:24)
• At-Tho’ah (mentaati) 4:82)
• Al-ittiba’ (mengikuti) (3:31)
Terhadap Rasulullah SAW. Banyak menghidupkan sunnah beliau.
• Menghidupkan sunnah beliau SAW
Hadits Rasulullah SAW :

“Abu Hurairah r.a berkata : bersabda Rasulullah saw: ”semua ummatku akan masuk syurga, kecuali yang menolak”. Ditanya : “Siapakah yang menolak ya Rasulullah ?”. Jawab: “Siapa yang ta’at padaku masuk syurga, dan yang ma’shiyat (menentang) padaku berarti menolak. (HR. Bukhori)

21. AKHLAQ RASUL SAW
• As-Shidqu (jujur) (39:33, 69:44)
• Al-amanah (terpercaya) (8:27)
• At-Tabligh (menyampaikan) (5:67)
• Al-Fathonah (cerdas) (48:27)
Catt: paeristiwa Hajar Aswad
• Khuluqul Qur’an (pribadi Qur’an)(68:4)

“Bagaimana akhlaqnya (Rasul)?Brkata Aisyah : “Akhlaqnya seperti Al-Qur’an”

22. WALA’ (LOYALITAS)
• Makna wala’:Loyalitas, kesetiaan, kecintaan, kerjasama, dukungan, simpati, rukun dan sejenisnya (2:257)
• Batasan wala’ seorang mu’min (5:55)
• Bentuk-bentuk wala’
• Contoh wala’ yang diharamkan (5:51,57,58, 3:28, 4:139, 140)

23. GOLONGAN SYAITHAN (HIZBUSY-SYAITHAN)
• Pemikirannya dikusai oleh syaithan (58:19)
• Dilupakan syaithan untuk dzikrullah (58:19)
• Amal-amalnya bertentangan dengan aturan Allah
• Semua pengikutnya masuk neraka (26:96)

24. PENGERTIAN FURQON
• Memahami perbedaan haq dan bathil (2:42)
• Kebenaran dari Allah kebathilan dari selain Allah (thoghut) (22:62, 31:30)
• Kebenaran membawa ketenangan bagi pengikutnya dan kebathilan membawa kegoncangan (13:28)
• Kebenaran kokoh dan tidak terkalahkan, kebathilan rapuh dan lemah pasti kalah (14:24-26,29-41)
• Kebenaran menghasilkan kebahagiaan, kebathilan menghasilkan kecelakaan, kesengsaraan dan penderitaan (16:97)
• Ciri-ciri pendukung kebenaran dan pendukung kebathilan (5:55-56, 58:19)

RAHASIA PUASA

RAHASIA PUASA
Created by Ust. H. Solihin Hasibuan

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
Disilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan. Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka, untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan jiwa
Dalam hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang dinominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk menerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bias mengendalikannya, bukan membunuh nafsuh yang membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu, yang bersifat duniawi. Manakal dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawanafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan . Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang artinya : “maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya”.

2. Mendidik Kemauan
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begiu besar. Karena itu, Rasulullah Saw menyatakan : Puasa Itu Setengah Kesabaran.
Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seoarng muslim semakin prima. Kekuatan rohani prima seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan
Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yag baik dan benar juga akan memnerikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hannya dinyatakan oleh rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau alhli-ahli kesehatan dunia yang membuat kiita tidak perlu meragukannya lagi, mereka berkesimpulah bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula manusia yang tidak pandai menyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak terasa karena menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena bagitu banyak orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa yang kita peroleh.
Maka Dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tetapi juga disuruh merasakan langsung betapa besar nikmat yang Allah berikan kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan agar kita selanjutnya menjadii orang yang pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak, baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya, Allah berfirman yang artinya : “ Dan (Ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasati kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sanrat pedih” (QS 14 : 7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain
Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain, sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang hanya mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti, penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai symbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhon berakhir kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bias mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar yang demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya.
Allah berfirman yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (QS 9 : 103)

Sambut dengan gembira kerana rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa gembira sehingga kegembiraanya kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan tahun ini kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat ke arah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa yang hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justru menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.



YAYASAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH ISLAM TERPADU IZZATUNA
JL. TANJUNG API-API KAMPUNG BERSAMA DESA GASING BANYUASIN
SUMATERA SELATAN